Ahli Ingatkan Tetap Jaga Pola Makan dan Pencegahan COVID-19

Minggu, 31 Mei 2020 - 16:33 WIB
loading...
Ahli Ingatkan Tetap...
Ahli tekankan dua hal yang krusial dalam mengatur pola makan selama Ramadhan dan Idul Fitri. Yaitu pola makan yang berbeda dan bagaimana menjalani pola makan setelahnya. Foto Ilustrasi/Gulf News
A A A
JAKARTA - Usai berpuasa sebulan penuh bukan lantas kita balas dendam di hari Lebaran dan setelahnya. Pola makan tetap harus terjaga setelah Idul Fitri.

Menurut dr. Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK, ada dua hal yang menjadi krusial dalam mengatur pola makan saat Ramadhan dan Idul Fitri. Pertama pola makan yang luar biasa berbeda selama satu bulan, dan yang kedua bagaimana menjalani pola makan setelahnya. ( )

Jika merujuk pada ilmu psikologi, selama dua minggu berpuasa saja seharusnya sudah menjadi sebuah kebiasaan buat kita. Sayang, selepas puasa, pola makan kerap kembali ke semula, bahkan cenderung berlebihan. Padahal bukan rahasia lagi bahwa menu Lebaran memiliki karakteristik yang sama yaitu tinggi gula, tinggi lemak jenuh dan trans, tinggi sodium, rendah serat, tinggi energi, serta rendah zat mikro (vitamin dan mineral).

Mengapa menu Lebaran tinggi energi/kalori?

"Sebab setiap jenis menu melalui proses pengolahan yang lama dan rumit. Setiap jenis menu juga menggunakan banyak bahan. Bahan yang digunakan mengandung kalori yang tinggi untuk setiap itemnya," jawab Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang juga Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi itu.

Karenanya, dr. Tirta mengajak masyarakat untuk melakukan perbaikan. Caranya adalah dengan mengolah menu secara sederhana dan tidak lama.

Dr. Tirta mencontohkan, misalnya saat ingin memasak opor ayam, ganti santan dengan susu cair, yogurt, atau produk lain. Selain itu, bumbu tidak perlu ditumis, kurangi garam atau gunakan garam diet, dan buang kulit ayam. Sirup atau minuman bersoda disarankan untuk diganti dengan es teh manis bergula stevia.

Pada kesempatan diskusi online bertema "Lebaran Sehat 1441 H" yang diadakan Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Komunitas Literasi Gizi (Koalizi), Literasi Sehat Indonesia (Lisan), Dep. Kesehatan BPP. KKSS, dan www.sadargizi.com beberapa waktu lalu, dr. Tirta memberikan beberapa kiat tetap sehat usai Lebaran.

"Makanlan dengan gembira dan saat lapar datang. Berhentilah bila sudah terasa lapar. Jika bosan, carilah kegiatan lain. Hindari meletakkan toples kue di depan Anda, sebaiknya simpan di dalam lemari," paparnya.

Ia juga menyarankan untuk menggunakan gula subtitusi, termasuk mengganti santan dengan subtitusinya. Ketika mengunyah makanan, kunyahlah dengan perlahan sehingga akan terasa lebih cepat kenyang selain juga memberi waktu kepada tubuh.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)